Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat datang kembali di
pembahasan UAS yaitu mengenai rancangan ‘Mesin Moore’ pada aplikasi atau
program JFLAP. Sebelumnya kita membahas dahulu apa itu ‘Mesin Moore’ dan untuk
apa tujuannya?.
Dalam teori komputasi sebagai
prinsip dasar komputer, mesin Moore adalah otomasi fase berhingga (finite state
automaton) di mana keluarannya ditentukan hanya oleh fase saat itu (dan tidak
terpengaruh oleh bagian masukan/input).
Diagram fase (state diagram)
dari mesin Moore memiliki sinyal keluaran untuk masing-masing fase. Hal ini
berbeda dengan mesin Mealy yang mempunyai keluaran untuk tiap transisi.
Nama Moore diambil dari
"Edward F. Moore" seorang ilmuwan komputer dan perintis mesin-fase
(state-machine) yang menulis karangan "Gedanken-experiments on Sequential
Machines". Mesin Moore didefinisikan dalam 6 (enam) Tupple, Mo = (Q,Σ,δ,S,∆,λ),
dimana :
Q = Himpunan state terbatas /
letter
Σ= Himpunan
symbol input
Δ= Fungsi
Transisi
S = State awal S ∈ Q
∆ = Himpunan
symbol output / karakter
Λ= Fungsi
output untuk setiap state
Pada mesin Moore, di awal proses
selalu mencetak /menghasilkan karakter yang berada pada start state. Mesin
Moore tidak mendefinisikan suatu bahasa dalam menerima untai-untai, karena setiap
input string menghasilkan output string dan tidak terdapat final state.
Proses akan berhenti jika input
letter/abjad terakhir dibaca dan output karakter terakhir dicetak. Jikalau
input string misalnya n abjad, maka output string akan terdapat n+1 karakter
karena terdapat n+1 state yang dilalui dalam prosesnya / path.
Tujuan inti dari mesin-mesin
tersebut adalah untuk mendesain suatu model matematika untuk sirkuit sekuensial,
Mesin Moore output berasosiasi dengan State. Baiklah, selanjutnya kita akan
membahas hasil UAS yang dikerjakan pada pekan UAS kemarin.
Pertama
kita akan membuka dahulu program JFLAP, yang kemudian kita pilih pada kolom
‘Mesin Moore’. Seperti gambar dibawah ini :
Kemudian
kita rangkai atau susun desain statenya berdasarkan pilihan hasil modnya yaitu
menggunakan Modulus 6, contoh gambar seperti dibawah ini :
Kemudian
kita lanjut dengan menginput masing – masing state dengan input biner dengan
cara seperti gambar dibawah ini, yaitu mengklik item ‘Input’ dan pilih yang
‘Multiple Run’ :
Bilamana terjadi kesalahan atau
error pada input, akan muncul notifikasi seperti gambar dibawah ini, kasus
seperti ini biasanya ada kesalahan pada state yang inputnya ada 2.
Bila sudah di klik pada menu Test
Highlight Nondeterminism, maka akan muncul gambar yang menunjukkan state yang bermasalah
atau yang tidak bisa dipilih untuk diinput seperti gambar dibawah ini, kemudian
kita hapus state yang tidak bisa diinput tsb dengan cara mengklik ikon dengan
gambar tengkorak hitam kemudian pilih state tersebut yaitu state ‘q2’.
Setelah saya buat rancangan state
pada mesin moore yang baru, kemudian kita lanjutkan dengan cara penginputan ‘Multiple
Run’ seperti dibawah ini,
Setelah saya input dengan pilihan
input dibawah ini, saya coba Running inputan tersebut dengan cara ‘Run Inputs’,
maka akan mucul hasil dari inputan tersebut yang hasil inputan tersebut adalah
hasil dari transisi dari state yang satu ke state yang lain.
Hasil dari running inputan
tersebut di atas juga dapat kita buktikan dengan cara mengklik pilihan pada menu
yang ada dipaling bawah yaitu pilihan ‘View Trace’. Setelah kita klik View
Trace maka akan muncul pop upatau notifikasi gambar seperti dibawah ini :
Yang
akhirnya kita sampai pada inputan yang terakhir yaitu pada input ‘1101’, yang
pada notifikasi gambar tersebut juga menghasilkan hasil input yaitu ‘01301’.
Demikianlah tugas rancangan
state pada mesin moore dengan
menggunakan program JFLAP. Bilamana ada kesalahan tulis atau kesalahan pada
sumber tulisan saya mohonkan maaf, semoga tulisan ini dapat membantu untuk
menjawab hasil dari tugas UAS ‘Teori Bahasa dan Automata’ pada modul 3 semester
5 ini. Sekian dari saya, saya ucapkan mohon maaf dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
No comments:
Post a Comment