Monday, July 15, 2019

UAS Teori Bahasa dan Automata Kelas 05TPLE03


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Selamat datang kembali di pembahasan UAS yaitu mengenai rancangan ‘Mesin Moore’ pada aplikasi atau program JFLAP. Sebelumnya kita membahas dahulu apa itu ‘Mesin Moore’ dan untuk apa  tujuannya?.

Dalam teori komputasi sebagai prinsip dasar komputer, mesin Moore adalah otomasi fase berhingga (finite state automaton) di mana keluarannya ditentukan hanya oleh fase saat itu (dan tidak terpengaruh oleh bagian masukan/input).

Diagram fase (state diagram) dari mesin Moore memiliki sinyal keluaran untuk masing-masing fase. Hal ini berbeda dengan mesin Mealy yang mempunyai keluaran untuk tiap transisi.

Nama Moore diambil dari "Edward F. Moore" seorang ilmuwan komputer dan perintis mesin-fase (state-machine) yang menulis karangan "Gedanken-experiments on Sequential Machines". Mesin Moore didefinisikan dalam 6 (enam) Tupple, Mo = (Q,Σ,δ,S,∆,λ), dimana :

                Q = Himpunan state terbatas / letter
                Σ= Himpunan symbol input
                Δ= Fungsi Transisi
                 S = State awal S Q
                 ∆ =  Himpunan symbol output / karakter
                Λ= Fungsi output untuk setiap state

Pada mesin Moore, di awal proses selalu mencetak /menghasilkan karakter yang berada pada start state. Mesin Moore tidak mendefinisikan suatu bahasa dalam menerima untai-untai, karena setiap input string menghasilkan output string dan tidak terdapat final state.

Proses akan berhenti jika input letter/abjad terakhir dibaca dan output karakter terakhir dicetak. Jikalau input string misalnya n abjad, maka output string akan terdapat n+1 karakter karena terdapat n+1 state yang dilalui dalam prosesnya / path.

Tujuan inti dari mesin-mesin tersebut adalah untuk mendesain suatu model matematika untuk sirkuit sekuensial, Mesin Moore output berasosiasi dengan State. Baiklah, selanjutnya kita akan membahas hasil UAS yang dikerjakan pada pekan UAS kemarin.


Pertama kita akan membuka dahulu program JFLAP, yang kemudian kita pilih pada kolom ‘Mesin Moore’. Seperti gambar dibawah ini :


Kemudian kita rangkai atau susun desain statenya berdasarkan pilihan hasil modnya yaitu menggunakan Modulus 6, contoh gambar seperti dibawah ini :



Kemudian kita lanjut dengan menginput masing – masing state dengan input biner dengan cara seperti gambar dibawah ini, yaitu mengklik item ‘Input’ dan pilih yang ‘Multiple Run’ :

Bilamana terjadi kesalahan atau error pada input, akan muncul notifikasi seperti gambar dibawah ini, kasus seperti ini biasanya ada kesalahan pada state yang inputnya ada 2.

 Setelah muncul notifikasi  pada mesin moore yang tidak bisa di input, maka kita ikuti langkah selanjutnya yaitu mengklik menu ‘Test’ seperti contoh dibawah ini, kemudian pilih ‘Highlight Nondterminism.

Bila sudah di klik pada menu Test Highlight Nondeterminism, maka akan muncul gambar yang menunjukkan state yang bermasalah atau yang tidak bisa dipilih untuk diinput seperti gambar dibawah ini, kemudian kita hapus state yang tidak bisa diinput tsb dengan cara mengklik ikon dengan gambar tengkorak hitam kemudian pilih state tersebut yaitu state ‘q2’.
 

 Dalam kasus seperti ini rancangan desain yang pertama sudah tidak bisa diteruskan karena ada kesalahan atau kegagalan pada pembuatan state pada mesin moore, maka dari itu akan saya coba untuk membuat rancangan state yang baru seperti dibawah ini, dengan tetap menggunakan mod yang sama yaitu mod 6.



Setelah saya buat rancangan state pada mesin moore yang baru, kemudian kita lanjutkan dengan cara penginputan ‘Multiple Run’ seperti dibawah ini, 

 Baiklah, ternyata rancangan state yang baru ternyata berhasil untuk di test dengan cara Multiple Run. Setelah berhasil untuk pilihan Multiple Run, saya coba untuk menginput dengan pilihan input dibawah ini :



Setelah saya input dengan pilihan input dibawah ini, saya coba Running inputan tersebut dengan cara ‘Run Inputs’, maka akan mucul hasil dari inputan tersebut yang hasil inputan tersebut adalah hasil dari transisi dari state yang satu ke state yang lain.

Hasil dari running inputan tersebut di atas juga dapat kita buktikan dengan cara mengklik pilihan pada menu yang ada dipaling bawah yaitu pilihan ‘View Trace’. Setelah kita klik View Trace maka akan muncul pop upatau notifikasi gambar seperti dibawah ini :


 Pada notifikasi gambar tersebut menunjukkan arah panah yang berurutan kebawah dari state q0 sampai ke state yang lain, dan ini berlangsung seterusnya sampai pada inputan yang terakhir.
















Yang akhirnya kita sampai pada inputan yang terakhir yaitu pada input ‘1101’, yang pada notifikasi gambar tersebut juga menghasilkan hasil input yaitu ‘01301’.


Demikianlah tugas rancangan state  pada mesin moore dengan menggunakan program JFLAP. Bilamana ada kesalahan tulis atau kesalahan pada sumber tulisan saya mohonkan maaf, semoga tulisan ini dapat membantu untuk menjawab hasil dari tugas UAS ‘Teori Bahasa dan Automata’ pada modul 3 semester 5 ini. Sekian dari saya, saya ucapkan mohon maaf dan terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.